Gak tahu harus mulai darimana, tapi segala sesuatunya memang harus dimulai. Beberapa tahun terakhir ini sudah jarang banget nulis di blog. Bahkan bisa dibilang, nyaris tidak pernah nulis lagi. Tulisan terakhir di bulan November tahun lalu, itu pun karena lagi iseng aja. Padahal, tulisan gw di blog juga semua hasil dari iseng. Terus bedanya apa? Gak ada. Udah gitu aja. #dilemparbakiakmesjid
Bulan Februari kemarin, ada dua orang putra bangsa yang jadi heboh. Keduanya sama-sama masih muda dan berprestasi.
SANGAT MUDA DAN SUDAH MENDUNIA
Joey Alexander, siapa sekarang yang gak kenal sama bocah ajaib ini. Tanpa promo dan gembar gembor sana sini, bocah ajaib ini menunjukkan performanya bermain piano di Grammy Award. Bahkan, Joey mendapatkan nominasi untuk kategori Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album. Tanpa babibu, tahu-tahu sudah go internesyenel. Bocah umur 12 tahun perform di depan puluhan musisi yg kesohor, pasti pecyaaaah abiiiss..!!
Joey Alexander, siapa sekarang yang gak kenal sama bocah ajaib ini. Tanpa promo dan gembar gembor sana sini, bocah ajaib ini menunjukkan performanya bermain piano di Grammy Award. Bahkan, Joey mendapatkan nominasi untuk kategori Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album. Tanpa babibu, tahu-tahu sudah go internesyenel. Bocah umur 12 tahun perform di depan puluhan musisi yg kesohor, pasti pecyaaaah abiiiss..!!
Gw makin sumringah karena saat usia gw 12 tahun, usia gw sama kayak dia. Sama-sama usia 12 tahun. Bedanya dia udah main di Grammy Award, gw main di sawah ngejer layangan putus.
MUDA, GANTENG SUKANYA KEBUT-KEBUTAN..!
Rio Haryanto, siapa yang gak kenal pemuda satu ini yang doyannya kebut-kebutan dengan mobil super jet. Rio Haryanto sekarang turun di Formula One (F1), sebagai pembalap pertama dari Indonesia. Bangga? tentunya. Tapi dibalik prestasi Rio Haryanto yang berhasil menembus F1 series, banyak yang kontra dibandingkan pro. Olahraga yang ditekuni Rio memang olahraga mahal. Mahal banget. Bahkan, Menpora sempat dipertanyakan kenapa rela mencairkan dana yang begitu besar untuk seorang anak Indonesia yang mungkin dananya kalau dipakai membantu rakyat miskin di Indonesia sangat berarti. Itu emang bener sih bro, tapi kita kan punya Menteri Sosial yang tugasnya mensejahterakan rakyat, CMIIW (colek me if i'm wrong).
Klo dari perspektif gw ya mas bro dan mbak bro sekalian, sudah tugasnya Menpora untuk memajukan dan mendukung atlit Indonesia yang berprestasi dan ingin berprestasi lagi. Seperti sepak bola yang merupakan olahraga sejuta umat, semua negara ingin masuk sebagai peserta di Piala Dunia. Karena kualifikasi untuk menembus Piala Dunia sangat berat, beberapa negara mencari cara lain dengan mengajukan diri sebagai tuan rumah. Begitu juga dengan Indonesia pernah mengajukan diri untuk Piala Dunia 2022, walaupun kabarnya tidak terpilih.
Rio Haryanto memang harus membayar untuk bisa berlaga di F1 yang disebut pay driver, tapi sebelum Rio ada sejumlah driver dunia yang mengawali karir di F1, seperti Schumacher dan Fernando Alonso salah satunya. Jadi hal yang wajar yang saat ini dialami Rio dan peluang untuk Indonesia, untuk mengenalkan budaya dan pariwisata Indonesia kepada dunia. Branding lah kostum yang akan digunakan Rio saat berlaga. Pihak Rio harus membayar 15 juta euro ke pihak Manor Racing, tim yang menaungi Rio. For your info, Erick Thohir harus mengeluarkan uang sebasar 250 juta euro saat mengakusisi Inter Milan, klub sepak bola di Italia. Jadi nilai 15 juta euro itu kecil banget untuk bisa masuk kasta tertinggi dalam sebuah cabang olahraga.
Udah gitu aja postingan gw, by the way apa kabar Evan Dimas yang berlaga di Liga Spanyol ya??