July 24, 2018

Jangan Cuma Zohri

Beberapa minggu belakangan ini, Indonesia heboh karena ada seorang atlit yang mampu mengibarkan dan mengumandangakan Indonesia Raya di Finlandia. Namanya Lalu Muhammad Zohri, pria yang berasal dari Lombok ini mampu menjadi yang tercepat dalam ajang IAAF U20. Kompetisi atletik bertaraf dunia, Zohri menjadi yang tercepat untuk kategori lari 100 meter pria, dengan catatan 10.18 detik.

Lalu Muhammad Zohri, Juara Dunia Lari 100 m Putra, U20


Memang di luar dugaan, ditengah gegap gempita dan uforia partai puncak Final Piala Dunia 2018 di Russia. Rakyat Indonesia bergeser ke Finlandia dimana, Zohri menjadi juara dunia under 20. Gak sampai disitu, Zohri yang mengalahkan kandidat juara pelari asal Amerika juga menjadi viral, karena Zohri sempat terlihat bingung mencari jodoh mencari bendera merah putih untuk digunakan foto session. Viralnya Zohri tak sampai disitu, netizen pun dibuat heboh dengan penampakan dari rumah Zohri yang ada di Lombok, serta latar belakang Zohri sebelum menjadi atlit atletik dan mewakili Indonesia di IAAF U20 2018, Finlandia.


Rumah Zohri

Bantuan pun datang bertubi-tubi kepada Zohri, dari pemberian uang tunai, perbaikan rumah, hingga ditawari menjadi Anggota TNI AD tanpa tes. Tak sampai disitu, Zohri pun sempat diundang Pak Presiden Jokowi berkunjung ke Istana Kepresidenan di Bogor.

Disini gw mau bilang, Zohri beruntung. Beruntung diberi kemampuan berlari yang cepat, beruntung bertemu dengan guru olahraga semasa di SMP yang "memaksa" untuk latihan lari atletik dan beruntung Zohri bisa menang, sehingga dia bisa memperbaiki kehidupannya.

Jangan cuma Zohri yang dielu-elukan karena berhasil menjadi juara dunia. Tetapi atlit yang lain juga harus diperhatikan. Ada Fauzan Noor yang berhasil menjadi juara dunia Karate Tradisional di Praha, Ceko pada bulan Januari 2018. Berangkat ke Praha bermodal uang pas-pasan, Fauzan berhasil mengharumkan nama Indonesia. Gak tanggung-tanggung, di final lawan tanding Fauzan bertubuh tinggi besar khas orang Eropa. Video pertandingannya banyak beredar di youtube.

Fauzan Noor, Juara Dunia Karate Tradisional


Disini gw juga bilang, beruntung Zohri jadi viral. Sehingga Fauzan Noor bisa ter-ekspose prestasinya dan akhirnya mendapat apresiasi dari Kementrian Pemuda dan Olahraga. Seharusnya veteran olahraga juga mendapat apresiasi karena telah mengharumkan nama Indonesia. Karena tak sedikit mantan atlit yang telah membawa lagu Indonesia Raya berkumandang, harus hidup memprihatinkan. Menjual medali yang diperoleh agar bisa menyambung hidup. Miris.



July 13, 2018

Tik Tok

Diluncurkan di bulan April 2018, bertepatan pada peringatan "April Mop". Aplikasi TikTok mulai digemari dan menjadi trend di kawasan Asia dan Indonesia. Penggunanya disebut TikToker. Video pendek yang diunggah lewat tiktok berbagai macam jenisnya. Sebagian besar video yang temanya lucu, karena pada dasarnya memang untuk menghibur.

Dari aplikasi tiktok ini juga muncul "public figure" dadakan. Kalau di instagram, dikenal dengan nama selebgram, mungkin klo di tiktok menjadi seleb tiktok. Baru-baru ini ada yang lagi hits!, bocah laki-laki yang bernama Bowo Alpenlibe menjadi viral di dunia maya. Karena setiap unggahan video nya di tiktok langsung mendapat likes dan views yang banyak hanya dalam waktu singkat. Bahkan, followers Bowo di tiktok pun sudah ribuan. 

Followers Bowo pun kebanyakan adalah anak cewek yang baru beranjak remaja. Bowo menjadi viral karena untuk bertemu butuh biaya sebesar 80 ribu. Harga ini sudah turun, sebelumnya sempat beredar untuk bertemu Bowo tarifnya adalah sekitar 100 ribu.


Viralnya Bowo yang juga dibantu oleh para netijen menjadi trending topic di beberapa media. Netijen juga lah yang mem-bully Bowo, sehingga Kominfo memblokir aplikasi tiktok. Beberapa media mencoba mengklarifikasi ke Bowo, apa benar untuk bertemu dengan dirinya dikenakan tarif segitu?

Dikutip dari beberapa portal berita, Bowo mengaku tidak menerima uang sepeser pun dari acara meet and greet. Melalui ibundanya Bowo, uang meet and greet mungkin dibawa sama pihak penyelenggara, karena Bowo saat meet and greet statusnya hanya diundang untuk hadir. Tidak tahu menahu kalau acara tersebut ternyata berbayar. Disini gw melihat ada orang-orang yang bisa melihat situasi dan memanfaatkannya. Apalagi fans dari Bowo adalah remaja tanggung yang rela melakukan apa saja asal bertemu dengan idolanya.

Yang jadi masalah adalah orang-orang yang memanfaatkan situasi ini hanya untuk mengambil keuntungan semata. Bahkan yang gw lihat, Bowo ini mejadi korban. Akibatnya, Bowo jadi korban bullying. Paling parahnya, mematikan kreatifitas dan karya seseorang.

Kok mematikan karya dan kreatifitas? Loh iya dong, Bowo jadi gak bisa berkreasi lagi karena jadi korban bullying. Sudah bagus Bowo mau berkarya lewat tiktok. Kebanyakan orang takut berkarya karena takut dicap jelek karya yang dibuat. Kalau semua orang seperti itu, takut karyanya jelek, gak akan ada youtuber, gak akan ada blogger, gak akan ada movie maker terkenal saat ini. Dimana karya-karya terbaik mereka bisa lo nikmatin sampai saat ini.


Memangnya para youtuber, blogger, dan movie maker ketika buat karya langsung bagus? langsung pembaca dan viewersnya banyak? big no. Pasti jelek dulu yang kemudian dikritik, dikasih saran untuk menjadi lebih baik lagi.