July 16, 2012

Muter-muter di Thai dan sekitarnya

Ibarat rumah, mungkin blog saya ini sudah berlumut temboknya. Kotor dan berdebu. Dan akhirnya sarang setan atau tempat jin buang anak. Mungkin si jin telah berhubungan gelap dan takut ketahuan oleh orang tuanya. Jadi, anak hasil hubngan gelapnya itu dibuang. Gw kira, cuma manusia yang doyan buang anak. hehehhe.


Menyambangi negeri Thailand dan menelusuri negeri gajah putih, adalah pertama kalinya buat gw. Ini juga dapat trip-nya dari kantor. Klo dapat trip dari kantor begini, destination-nya adalah sudah dapat ditebak. Tempat belanja, mall atau market yang sering dikunjungi wisatawan. Klo sudah kayak gini, itu yang namanya kaum lelaki yang konon katanya gengsi untuk belanja-belinji. Luluh lantah. Nawarnya lebih sadis dari kaum wanita.


Pemberhentian peratama adalah Mahboonkrong atau biasa dikenal dengan nama MBK. Mall ini sudah sangat terkenal di wisatawan. Mau cari apa aja disini ada. Ini mall bukan sembarang mall. Harga barangnya masih bisa ditawar.  Tapi tidak semua barang bisa ditawar. Tapi sebagian besar, barang yang dijual bisa ditawar.

gambar ngambil dari wikipedia



Lumayan lama nih gw tawaf di mall yang satu ini. Tapi gw lupa gak bawa batu buat lempar jumrah, hahaha. Posisi MBK cukup strategis, di sebelah kirinya terdapat National Stadium. Nah, jersey-jersey KW Thailand yang banyak beredar di Indonesia. Suppliernya buka lapak di belakang national stadium. Disitu berjejer pada baris lapak kios mereka. Konon, bahan jersey KW Thailand ini paling bagus diantara bahan jersey yang beredar sekarang ini. Sayang, gw gak sempet mampir kesono. Karena gw "kejebak" di MBK, bingung cari pintu keluar. Di dekat MBK juga terdapat patun lilin yg tersohor di dunia. Madame Tussaud. Berhubng harga tiket masuknya cukup mahal, lagi pula gw sudah pernah masuk ke Madame Tussaud yang di Hong Kong *sombong..minta digampar*. Hampir 3 jam tawaf di mall MBK, akhirnya pulang juga ke hotel.


viewnya keren

Perjalanan selanjutnya adalah menuju Wat Arun. Ini merupakan objek wisata berupa kuil budha yang letaknya di tepi sungai Chao Praya. Mungkin, di Indonesia semacam Borubudur. Agak ngoyo sedikit, coba saja menaiki anak tangganya hingga ke puncak. View-nya cukup bagus. Kita bisa melihat seluruh kota Bangkok. Berhubung eike tidak mau ngoyo dan faktor U juga, jadinya eike foto-foto dibawah saja..hehehe

ready to Wat Arun

istana Raja


garasi perahu raja

nampang dulu..!

nampang lagi..!

 
Di Wat Arun, ada tempat belanja (alamaak, belanja lagi..??) yang bisa menerima mata uang rupiah. Hati-hati mas bro, biasanya hal yang seperti ini yang bisa bikin kalap belanjanya cuma gara-gara bisa menerima rupiah. Di tempat ini tawar menawar gak perlu pake bahas inggris atau kalkulator. Penjualnya jago dan fasih bahasa Indonesia. Baru masuk, pedagangnya sudah langsung teriak "murah...murah..murah. Ayo..ayo..dipilih saja". Ingat! klo nawar buka dengan setengah harga. Terus klo nawar rombongan, jangan sendiri-sendiri. Biar dapat harga lebih murah. Belanja di Wat Arun memang preeett..! banget dah! kempes langsung dompet. Better beli kaos-kaos dan souvenir di Wat Arun klo tidak sempat mampir ke Pasar Chatuchak. Pasar Chatuchak juga sangat tersohor, dimana hanya ada di Sabtu dan Minggu.

Di Thailand, istana raja dan kuil ibadah dibedakan dengan warna genting. Genting yang berwarna merah adalah istana raja, sedangkan kuil ibadah gentingnya berwarna kuning keemasan. Sepanjang sungai Chao Praya terdapat ikan patin yang menurut kepercayaan masyarakat Thailand, itu adalah jelmaan dewa. Barang siapa yang memakan akan mendapat musibah. Percaya gak percaya. Masyarakat Thailand juga sangat mengagungkan Raja mereka. Setiap gedung pemerintahan, pelayanan masayarakat, atau tempat jual beli, dipajang foto sang Raja. Thailand kini diperintah oleh Raja Rama IX, atau raja ke-9. Kabarnya, beliau saat ini sedang sakit.


Cerita berikutnya adalah menyambangi Pattaya yang tersohor sampai ke luar negeri. Tunggu kelanjutan cerita dari gw yow..hehehe