Entah kenapa, malam ini hasrat untuk bercumbu dengan kalian para celoteh'ers atau sekedar menyapa pembaca blog gw lewat untaian cerita yang sebenarnya tak pantas diceritakan tapi pantas dicelotehkan. Hmm..oke mungkin terbaca sangat absurd, jadi jangan tanya apa maksudnya. Hari ini, gw hunting sebuah buku yang mungkin bisa dibilang aneh. Mungkin dari cerita yang menggunakan bahasa yang sedikit bahkan mungkin vulgar, atau juga dari cerita kenapa buku ini terbentuk hingga terbit.
1 P 14 L (bukan plat nomer lho ya,hehe)
Ditemani lagu-lagu yang sudah tersedia di playlist sebuah gadget dengan apel digigit ujung doang *sampe sekarang gw masih bingung,knp harus apel? kenapa gak jeruk, atau buah yang lain. Durian atau nenas, sangat tak mungkin* jari-jari gw mulai menari-nari di keyboard menyusun kata demi kata untuk para celoteh'ers mania. Oke, itu maksa banget. Sangat maksa, walopun kalian terima dengan ikhlas..hehehe. Sedikit mereview buku ini, klo buku ini ditulis oleh 14 laki-laki dan satu orang perempuan. Mungkin yang sudah memiliki buku ini atau pernah membaca infonya sudah tahu. Si perempuan itu adalah Djenar Maesa Ayu. Penulis ini dalam menciptakan suatu cerita di buku tidak pernah membuat kerangka atau konsep jalan cerita seperti apa, intriknya bagaimana, lalu tokohnya berapa banyak, semuanya tak terkonsep dan mengalir begitu saja.
Djenar mengajak 14 laki-laki untuk menulis satu cerpen untuk setiap satu orang laki-laki, salah satunya Jerinx, drummer Superman is Dead. Can you imagine? Seorang drummer menulis cerita pendek yang mengenal Djenar hanya melalui situs twitter. Bahkan revisi tulisan dilakukan dengan cara saling mengirim email. Lebih uniknya lagi, satu cerita disusun dengan kalimat dibuat secara bergantian. *lho, sedikit kok jadi panjang gini review-nya..hahaha* Udahan ah! gw masih ada utang satu cerita di postingan gw sebelumnya...:)
Kenapa ada chimenk melekat di nama gw. Pasti pada ngira gw bandar atau bahkan pengguna chimenk *senyum sambil ngasih pilihan, noyor kepala lu sendiri atau gw yang toyor,,huahahaha* Chimenk jelas bukan pemberian dari orang tua. Gila aja lu, orang tua kasih nama anaknya dengan nama barang yang bisa membuat kecanduan. Chimenk berasal dari sebutan yang diberikan temen gw ketika kuliah dulu. Kala itu badan gw kurus *emang sekarang gemuk? ah gak juga deh..* dan spontan temen gw itu bilang "lu kurus, terus kelihatan lemes kayak orang habis nyimenk". Awalnya gw rada gak suka sih, tapi berhubung yang namanya A.De.I alias FABREGAS *plak..!* begitu pasarannya, jadi untuk membedakannya. Gw mengiyakan. Semenjak itu, gw pun dipanggil "chimenk". Bahkan gw pun memberi tahu temen gw yang beda jurusan dengan gw, klo mau nyari gw bilang aja "adi chimenk". Karena temen gw suka nanya balik ke orang yang nyariin gw, "adi yang mana neh? ada 3 yang namanya adi". Pas yang nyari gw bilang "adi chimenk", temen-temen gw pun pada ngeh semua klo yang dicari itu gw.. -_-
Masuk di tingkat akhir kuliah, udah pada sibuk dengan penelitian dan skripsi. Temen gw yang ngasih julukan chimenk pun juga sibuk dengan penelitiannya, sampe suatu hari gw denger kabar dia kecelakaan dan koma. Waktu itu, gw penelitian di luar Bogor. Selang seminggu kemudian klo gak salah, gw terima kabar dia menghembuskan napas terakhirnya. Dia pulang duluan meninggalkan teman, sahabat, kekasihnya, orang tuanya, saudara dan semua orang-orang yang mencintainya. Gw hanya bisa melihat batu nisan yang tertancap di atas gundukan tanah yang didalamnya terdapat jasad sahabat gw.
Bukan bermaksud untuk tidak menghargai pemberian nama dari orang tua. Nama chimenk gw taruh hanya untuk fun, seperti fun-nya almarhum ketika memanggil gw dengan sebutan itu. *tak sadar, mata gw berkaca-kaca menulis posting ini*
GOODBYE MY FRIEND, EGA A.
Semoga lu tenang disana.