Sepertinya negara ini punya pejabat, tapi kalau ber-statement gak ada yang benar. Public speaking nya seperti gak ada saringannya. Asal jeplak aja tanpa dipikir dulu. Ini beberapa statement yang dari para pejabat yang sempat muncul.
1. Musibah Hanya Seram di Sosial Media
Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan bahwa, musibah banjir bandang di Sumatra biasa saja. Musibah tersebut hanya mencekam karena sosial media. Statement tersebut langsung menuai hujatan dari para netijen. Sejujurnya tidak seharusnya, seorang pejabat yang juga seorang prajurit aktif berpangkat Letnan Jenderal mengatakan seperti itu.
Setelah itu, kepala BNPB tersebut menyampaikan permintaan maaf. Akan tetapi, pemilihan kata-katanya pun tidak tepat. Dia mengatakan "saya surprise, saya tidak mengira sebesar ini". Kok bisa dia kaget ada musibah banjir bandang?
Kalian bisa cari beritanya sendiri lah ya terkait orang satu ini atau klik aja foto di atas, link nya sudah gw sematkan.
2. Tidak Ada Wilayah Yang Terisolir
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syafii menyatakan tak ada wilayah yang terisolasi. Menurutnya, terisolasi adalah benar-benar tidak bisa diakses dan tidak bisa dijangkau untuk diberikan bantuan.
Video di atas diposting di tanggal 3 Desember 2025, sedangkan faktanya ada 266 wilayah di Sumatra per tanggal 3 Desember menurut BNPB yang masih terisolir dan belum menerima bantuan.
Jadi mana nih yang benar? Antar lembaga memangnya tidak bisa saling berkoordinasi gitu?
3. Dibentuk Kementrian Bencana
Ini adalah salah satu ide yang di luar "nurul" dan gak habis "pikri". Ide pembentukan Kementrian Bencana datang dari seorang wakil rakyat yang dulunya bergelar Grand Master di bidang olahraga catur. Utut Adianto mengusulkan untuk dibentuknya Kementrian Bencana, dimana di dalamnya akan ada Dirjen bencana, seperti Dirjen Banjir, Dirjen Longsor, Dirjen Gempa Bumi, dan sebagainya.
Utut Adianto yang juga Ketua Komisi 1 DPR RI mengusulkan dibentuknya Kementrian Bencana. Sungguh usulan yang mind blowing banget bukan? Sepertinya usulan yang tanpa dikipir, yang penting bersuara dan memberikan usul.
4. Kayunya Bukan Dari Hasil Penebangan
Menteri Lingkungan Hidup menyatakan bahwa kayu yang terbawa saat bnajir bandang di Sumatra bukan dari kegiatan penebangan. Kalau pun ada, hanya 1 atau 1 kayu saja. Sungguh statement yang membagongkan dari seorang menteri. Padahal secara kasat mata, kayu-kayu itu berbentuk gelondongan yang sudah bersih tidak ada ranting dan akar pohon. Logikanya, kalau itu pohon tumbang dengan sendirinya, ranting masih ada dan akar pohon pun juga masih ada.
Seperti biasa, setelah mengeluarkan statement yang kontroversial dan diserang netijen. Sang menteri pun mengeluarkan klarifikasi. KEBIASAAN. Sungguh mencla mencle sekali. Asal bicara tanpa melihat faktanya seperti apa.
Kalian ada yang mau menambahkan? Tulis di kolom komentar..
No comments:
Post a Comment