January 18, 2018

Yogyakarta (Family Trip) - Part 3 (selesai)


Hari ke-3 di Yogyakarta.


Di hari terakhir liburan di Jogja dimulai dengan rasa capek dan pegel di kaki serta seluruh badan. Anak-anak pun juga masih belum fit, masih ada gangguan di pencernaan mereka. Kebetulan hari ke-3 di Jogja ini bertepatan di hari Jumat. Buat gw, jalan-jalan di hari Jumat itu kurang asik! waktunya yang pendek karena kepotong harus dan kudu solat Jumat (ini bukan mengeluh). Setelah rembukan sama bini, diputuskan untuk jalan-jalan kota Jogja after solat Jumat. Jadi anak-anak dan istri gw bisa istirahat agak lama sembari nunggu gw solat Jumat.


Setelah solat Jumat, langsung beberes dan pesen taksi online. Oh iya, untuk muter-muter kota Jogja, saran gw sih better pakai taksi online daripada sewa mobil. Selain lebih praktis, menurut gw juga lebih hemat. Tujuan kami adalah Museum De Mata yang letaknya di Pandeyan, Yogyakarta. Di dalam Museum De Mata ini ada 3 tempat yang bisa dijelajahi.

1. De MATA
Di lokasi ini kalian bisa berfoto sepuasnya yang penting tetap antri dengan objeknya adalah lukisan 3D. Tinggal ambil angle yang tepat, cekrek! dan lihat hasilnya. Di dalam museum ini juga terdapat petugas relawan yang siap dimintai tolong untuk mengambil momen berharga bersama keluarga.

De Mata
hati-hati..!

Museum De Mata
kapan lagi naik perahu

ini difotoin sama petugas museum nya

Museum De MATA
Semoga kalian tidak muntah dan mimpi buruk

2. De ARCA
 Di lokasi ini semacam patung lilin milik Madamme Tussaud. Hampir semua tokoh terkenal ada disini. Dari pahlawan Indonesia, Presiden beberapa negara seperti Korut, Amerika dan Palestina. Tapi di Museum De ARCA jangan berharap patung lilin nya bakalan mirip seperti aslinya ya. :)

katanya, dia penemu produk apel digigit

sama siapa hayo??

3. De WALIK
 Nah kalau disini semua ornamen dan objek fotonya serta terbalik. Maka dari itu namanya De Walik (kebalik). Sketsa yang ditawarkan pun beraneka macam, dari sketsa di kamar tidur, dapur, panggung musik, bahkan sketsa di ruang kelas juga ada. Tentunya dengan semua peralatan terbalik.

disuruh tidur malah, ngbrol di langit-langit

berjalan di dinding


Selesai dari Museum De MATA, kami gak sempat kemana-mana lagi karena sudah sore banget dan sempat hujan lebat. Diputuskan untuk kembali ke Hotel untuk bersih-bersih dan makan. Selepas makan malam, lanjut sewa bentor dari depan hotel dan ke tempat oleh-oleh sekalian lihat suasana Malioboro yang sudah kayak lautan manusia.

Oh iya, untuk tiket masuk ke Museum De MATA ini masih terjangkau. Waktu itu gw kena di harga 140 ribu rupiah untuk satu dewasa dan anak di bawah 5 tahun gratis. Harga tiketnya berbeda untuk weekdays ataupun weekend. Begitu juga di high season dan regular day, harganya juga berbeda. Detailnya bisa dilihat di websitenya Museum De MATA [klik disni]


Total budget yang dikeluarkan selama di Jogja 4D3N adalah 3.220.000 rupiah. Itu sudah termasuk biaya transportasi dari Bogor ke Bandara pulang pergi, Bandara-Hotel (PP), makan, sewa mobil, taksi online, mampir ke UGD RS Hermina :), biaya masuk tempat wisata, dan printilan lainnya.


Kalau untuk biaya hotel dan pesawat, ini tergantung dari kapan saat booking hotel dan pesawatnya. Kebetulan gw sama keluarga dapat harga totalnya adalah 6,2 juta rupiah. Untuk waktu peak season harga tiket pesawat PP dan hotel diangka segitu, tergolong murah.

1 comment:

Fei said...

Pengambilan gambarnya passsss, jadi photo2nya kecehhhh