Seharusnya tulisan ini sudah jauh-jauh hari terpublish-nya. Karena semangat dan niat untuk nulis lama banget ngumpulnya, padahal sudah dipancing dengan kocokan arisan cewek SMA, tetep saja belum bisa ngumpul. Ada yang bilang, kalau mau nulis nunggu momen yang pas dan mood yang okeh juga, biar kata-kata yang ada di pikiran bisa muncul dengan lancar dalam bentuk tulisan.
Bulan Desember 2016, negara ASEAN baru saja menyelesaikan gelaran hajatan sepak bola bergengsinya. AFF Suzuki Cup 2016. Indonesia akhirnya bisa ikut serta dalam kejuaraan yang diselenggarakan 2 tahun sekali ini. Setelah dicabutnya sanksi dari FIFA, sepak bola Indonesia langsung berbenah. Persiapan untuk ikut kejuaraan ini, mepet. Sangat mepet. Bahkan target pun mungkin tidak diberikan kepada timnas Indonesia.
Ada 22 pemain yang akhirnya lolos seleksi untuk didaftarkan mengikuti AFF Suzuki Cup 2016. Sehari sebelum finalisasi nama-nama pemain, insiden terjadi dalam sesi latihan. Irfan Bachdim, mendapat cidera. Striker andalan timnas itu mendapat tekel dari Hansamu seorang pemain belakang saat sesi latihan terakhir sebelum berangkat ke Filipina untuk mengikuti babak kualifikasi grup. Irfan Bachdim diagnosa mengalami retak tulang engkel (kalau gak salah), sementara Hansamu menjadi bahan "bully-an" oleh netizen.
Di babak kualifikasi, Indonesia sendiri sempat kesusahan. Pertandingan pertama kalah dengan Thailand, kemudian seri dengan tuan rumah Filipina. Tak disangka, pertandingan terakhir menang melawan Singapura. Sedangkan Filipina dikalahkan oleh Thailand. Indonesia lolos ke semifinal secara dramatis sebagai runner-up menemai Thailand. Indoensia akan bertemu dengan Vietnam yang lolos sebagai juara grup.
Semifinal pertama dilakukan di Indonesia, dan stadion yang ditunjuk adalah Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor. Kebetulan gw domisili di Bogor, tentunya jangan sampai lolos nih pertandingan. Gimana caranya biar bisa hadir di stadion.
Obrolan muncul di group WA yg isinya ajakan untuk nonton langsung di stadion. Terus gw timpali dengan meng-iya-kan ajakan tersebut. Gak lama, temen japri gw untuk melanjutkan misi nonton di Pakansari. OK, klo sudah begini , berarti deal. Tinggal cari orang siapa saja yang mau ikut. Singkat cerita, hanya 3 orang termasuk gw yang akan berangkat ke Stadion Pakansari.
Pembelian tiketnya lumayan ribet, dijual hanya online dan untuk masuk ke websitenya butuh waktu hampir 3 jam. Setelah masuk ke websitenya hanya diberikan waktu 30 menit untuk melakukan transaksi pembelian. Setelah itu, kode voucer pembelian di website harus ditukar dengan tiket asli. Nah..amsyong kan..! bagian tukar tiket asli gw serahkan ke temen gw yang ternyata antri juga. Calo sudah bertebaran dimana. hahaha.
ya inilah kami, 3 orang supporter timnas Indonesia. Gw, Raja dan Udin. Setelah 2010, kami bertemu lagi 6 tahun kemudian untuk menonton timnas kebanggan. Cerita tahun 2010 ada disini. Jangan tanya perkembangan yang terjadi. Sangat pesat, pesat sekali. Tapi sayang, perkembangan pesat kami tidak diikuti oleh Timnas. Indonesia gagal menjadi juara AFF Suzuki 2016. Walaupun timnas gagal, tapi Indonesia menjadi juara AFF Suzuki Cup 2016 di hari para supporter. Siapa sangka, persiapan mepet dan tidak diunggulkan, bisa menembus Final. #IndonesiaJuara
No comments:
Post a Comment