Alhamdulillah sudah lewat seminggu puasa tahun ini. Puasa tahun ini, merupakan puasa pertama gw dan keluarga kecil gw untuk mandiri. Yap..! sudah 3 bulan gw pindah dari PIM (pondok indah mertua). Seru, karena harus menentukan masak dan makan apa hari ini, besok dan seterusnya. Sama, seperti saat di kantor ketika jam makan siang tiba, tentunya saat bukan bulan ramadahan. Pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab, "makan siang apa?" atau "makan siang dimana?". Sekarang harus mengatur keuangan kenegaraan sendiri, kalau dulu waktu masih gabung sama mertua, keuangan bisa gabung dengan keuangan dari "negara" lain, hehe.
Ngomong-ngomong soal puasa, saudara-saudara kita yang muslim yang kebetulan berada di wilayah eropa sedang menjalani puasa yang berat banget. Terutama eropa timur. Di wilayah eropa saat ini lagi masuk summer, dimana siang mereka lebih panjang daripada malam. Mereka baru bisa berbuka di jam 10 malam atau di jam 12 malam. Beruntungah kita yang tinggal di daerah yang dilintasi khatulistiwa. Siang hari dan malam hari kita bisa dibilang seimbang. Udah enak tinggal di daerah khatulistiwa, tapi ya masih ada yang ribut soal puasa ini. Baca berita yang beredar mengenai adanya statement yang mengatakan orang puasa juga harus menghormati orang yang tidak puasa. Dan warung-warung makan harus tutup saat siang hari.
Gimana ya broh..!, puasa itu kan kewajiban lo sebagai umat muslim. Tanggung jawab lo nanti sama sang pencipta, sama Allah SWT. Rumah makan juga sudah mensiasati dengan mengguakan gordyn sebagai penutup, jika rumah makan ingin tetap buka. Inget broh! Indonesia memang negara dengan penduduk muslim terbesar, tapi tidak sepenuhnya muslim. Ada saudara kita yang non muslim dan kebetulan pula minoritas di negeri ini. Yang tidak puasa menghormati yang puasa dan sebaliknya, yang puasa juga bersikap jangan berlebihan kepada yang tidak puasa. Puasa ini kan sudah kewajiban bagi umat muslim. Nah..! sekarang bijimane lo semua punya iman, kuat kagak? Saudara kita sesama umat muslim yang ada di eropa sono apa kabar, yang notabene kaum minoritas? Swedia misalnya, harus berpuasa hampir 20 jam. Itu berarti cuma punya waktu 4 jam buat makan dan minum. Kita di Indonesia masih enak, cuma 13 jam puasa. Alhamdulillah.
Jadi agak gimana gitu, bulan puasa, bulan baik, yang seharusnya dipakai dan digunakan utuk mencari pahala sebesar-besarnya. Malah hanya dihabiskan untuk membahas siapa yang harus dihormati dan siapa yang harus menghormati. Lebih baik kita semua saling menghormati dan saling dihormati.
Jadi agak gimana gitu, bulan puasa, bulan baik, yang seharusnya dipakai dan digunakan utuk mencari pahala sebesar-besarnya. Malah hanya dihabiskan untuk membahas siapa yang harus dihormati dan siapa yang harus menghormati. Lebih baik kita semua saling menghormati dan saling dihormati.
No comments:
Post a Comment