November 10, 2017

Registrasi Sim Card

Apa yang sih gak heboh di negeri ini. Masih inget tanggal 31 Oktober kemarin ada kejadian apa? Kloo gak salah inget, tanggal 31 Oktober adalah dimulainya pendataan untuk penggunaan sim card provider. Batas terakhirnya adalah sampai akhir Februari 2018. Tapi...., hebohnya dari bulan September 2017.


Klo gak heboh, gak seru sepertinya.....


Bokap sama nyokap gw mulai menanyakan ke gw, ini gimana cara daftarnya? daftarin nanti ya. Ditambah keluar isu klo nomor sim card yang tidak didaftarkan sampai batas waktunya, nomor tersebut akan hangus. Makin panik lah bokap nyokap gw di rumah. Apalagi gw di Bogor, bokap nyokap di Jawa. Kisruh dah...


Disatu sisi, gw bersyukur dengan adanya pendaftaran ulang sim card ini. Karena, gw jadi tahu klo ternyata nomor KTP gw alias NIK gw, tidak terupdate. Awalnya gw registrasi sim card via sms dengan cara yang banyak beredar di dunia maya dan sosial media.


Salah satunya seperti ini..


Gw coba berulang kali, jawabannya selalu sama...

"Maaf, data NIK yang Anda masukkan salah. Mohon cek data diri Anda & lakukan kembali proses registrasi"

Waduh, kenapa ini?? Akhirnya gw iseng ng-cek data e-KTP gw web Disdukcapil Kota Bogor. Hasilnya adalah e-KTP gw dengan NIK tersebut belum tercetak kartunya. Makin kacau dan aneh lagi..., soalnya gw udah pegang kartu e-KTP sejak 2016. Baiklah, sepertinya gw harus berurusan dengan birokrasi pemerintahan lagi, anyway kali ini birokrasi untuk konfirmasi ada apa dengan cinta dengan NIk gw berjalan mulus. 


Adanya registrasi sim card ini pasti ada plus minusnya. Plusnya, gw jadi tahu ternyata data e-KTP gw masih belum terupdate atau ada sedikit toruble. Selain itu untuk mencegah adanya penipuan. Kalian pasti pernah dapat "SMS mama minta pulsa" kan? Atau ada yang tiba-tiba nelpon mengaku dari kepolisian terus bilang kalau ada anggota keluarga yang ditahan/menabrak orang, terus kalau mau bebasin harus transfer duit yang nominalnya gak kecil.


Tapi anehnya, ada juga yang buat berita hoax yang isinya, bahwa registrasi sim card adalah untuk keperluan pemilu 2019. Apa coba hubungannya? Gw rasa ini yang nyebarin adalah komplotan penipu online..

"menurut gw, orang kita mah ogah ribet buat daftarin simcard. Giliran kena tipu, terus lapor ke polisi sambil emosi.. yang ada malah diketawain.. Karena susah buat ngelacak nomor si penipu"


Gak cuma nilai plus, nilai minusnya adalah data kita bisa terekspose atau bocor dan digunakan untuk sesuatu yang negatif. Karena NIK yang kita daftarkan sudah terintegrasi dengan data Disdukcapil daerah. Rasa unsecure pasti ada, tapi bagaimana kita menyikapinya dengan bijak. 

2 comments:

Artha said...

Loh kok bisa udah punya ektp sejak 2016 tapi belum terupdate? Saya nikah awal tahun ini dan udah urus surat pindah...tapi ektp gak jadi2...cm punya kertas identitas ajah. Huhuhu
Belum daftar...nunggu mau tutupan ajah. Pasti bakal heboh lagi hihi

Adi Yulianto said...

Itu juga yg jd pertanyaan saya.. kok bisa.. padahal semua kan by sistem. Mungkin sistem juga bisa eror.. hihi