November 28, 2017

Pengajuan Kredit (KPR) Rumah Tanpa DP



 Judulnya macem selebaran KTA yang banyak di lampu merah.


*NGOK*


Tulisan ini muncul karena curcol seorang kawan waktu di kantor dimana gw sebelumnya pernah bekerja sama dengan dia. Obrolan bamud, alias bapak muda yang sedang giatnya bekerja demi kebahagiaan keluarga kecilnya. Berandai-andai pun dimulai, untuk beberapa tahun ke depan ketika anak-anak sudah mulai beranjak sekolah, berapakah biaya yang harus dikeluarkan? Belum uang jajan dan ongkos transportasi ke sekolah. Perbandingan pun terjadi, biaya sekolah untuk tingkat Taman Kanak-kanak saja, mungkin bisa tembus 10-15 juta untuk uang masuknya. Belum biaya SPP per bulannya. Itu asumsi untuk di kota besar. Sedangkan, dibandingkan jaman gw dan temen gw, biaya segitu bisa untuk masuk SMA.


*AMAZE*


Dulu gak kebayang kalau bakalan mikirin hal yang seperti ini. Bahkan selepas married, gak kepikiran buat beli rumah. Mulai kepikiran buat nyicil rumah, setelah melihat hasil angpow kawinan. Tadinya malah mau beli tanah kavling aja terus bangun sendiri. Dipikir-pikir lagi, karena pasa dasarnya ogah ribet, diputuskan lah gw untuk nyicil rumah di salah satu perumahan di daerah Dramaga, Bogor.

Saat datang ke perumahan yang akan gw beli, gw sengaja beli rumah yg masih inden. Alasannya, biar gw tahu proses pembangunannya. Bahan yang digunakan dan alur pipa pengairannya. Ini penting, kalau gw mau renovasi rumah setidaknya gw tahu aliran pipa pengairannya. Biar gak terpotong.

Dengan gaji yang cukup dengan harga rumah yang selangit dan ketentuan DP 30% dari harga rumah, buat gw berpikir mustahil bisa beli rumah. Uang amplop hasil pesta resepsi aja gak cukup buat DP. Bermodal dulu ketika pelajaran biologi tidak pernah absen, gw pakai jurus Simbiosis Mutualisme. Gw butuh rumah, marketing butuh rumahnya kejual, marketing bank butuh nasabah untuk ambil pinjaman di bank-nya.



*AJIIIIB..! KAN GW..!*



Persyaratan untuk pengajuan kredit (KPR) rumah di setiap Bank, hampir sama. Seperti ini contohnya;

Kredit KPR Rumah


Gw menggunakan double income (gaji gw + gaji istri digabung), tapi masih saja belum cukup buat DP rumah, hahaha. Seperti yang gw bilang di atas, jurus "simbiosis mutualisme". Jurus saling menguntungkan. Gw dapet rumah, marketing rumahnya kejual, marketing bank dapat nasabah.


Cara pengajuan kredit (KPR) rumah tanpa DP, rumah yang akan gw beli harganya dinaikkan, misal harga rumah adalah 250 juta. Sama pihak marketing perumahan, harga dinaikkan menjadi 300 juta. Kemudian, pihak marketing perumahan akan mengisi form pengajuan kredit (KPR) rumah dengan detail;

Harga Rumah         ---> 300 juta
DP Rumah              ---> 50 juta
Sisa Harga Rumah  ---> 250 juta


Nah, detail itu lah yang harus gw sebutkan ke pihak Bank kalau gw ditelpon oleh pihak Bank. Dari skema di atas kalian bisa lihat, apakah gw ada mengeluarkan DP? gw hanya mengeluarkan DP ilusi alias tidak ada. hehehe. Denga kata lain, pengajuan kredit (KPR) rumah gw berjalan tanpa DP :)





November 20, 2017

Google Adsense, APPROVE !!

Buat para blogger, bisa mengaitkan google adsense ke blog rasanya senang sekali. Tapi prosesnya butuh kesabaran. Ada yang bilang dibutuhkan kesabaran tingkat dewa!


Sebagai blogger, gw juga mau blog gw ber-partner dengan google adsense. Oleh sebab itu gw berjuang agar blog gw ber-partner dengan adsense dari google. Mengaitkan adsense ke blog, gampang gampang susah. Gw gak perlu cerita gimana caranya supaya blog kita diterima oleh google. Sudah banyak website dan blog yang menceritakan cara-caranya. Bahkan ada yang menulis dan bercerita "cara cepat, blog diterima oleh google adsense". Menurut gw, gak ada cara cepatnya. Semua kan tergantung dari si google, kalau nge-review blog nya cepet, dapet jawaban dari si google-nya juga cepet.


Gw sendiri, butuh sekitar 1 bulan kurang lebih sampai blog gw dapat balesan, Congratulation, your account now is fully approve. Setelah melakukan percobaan entah berapa kali dengan mendapat jawabannya, permintaan maaf dari si Mbah google, kalau blog gw belum bisa diterima untuk join di google adsense.


Suatu hari, gw hapus akun adsense karena adanya dupkikasi. Ini sifat maruk manusia, pengen punya dua akun adsense. Gw mendaftar dengan akun yang berbeda, blog yang gw daftarkan pun berbeda. Entah gw yang kurang canggih, atau mbah google-nya yang terlalu canggih. Gara-gara nya, akun adsense gw yang diterima tidak menggunakan email utama gw. Bermaksud hati agar di email utama gw juga terdaftar di adsense, tapi hasilnya gagal karena terdeteksi duplikasi akun.


Saran dari google adalah menghapus akun adsense yang sudah terdaftar dan mendaftar kembali. OK! itu gw lakuin tapi hasilnya statusnya seperti ini ketika membuka home page di situs google adsense..

"Kami mohon maaf atas gangguan sementara yang terjadi, tetapi kami tidak dapat memproses permohonan Anda saat ini. Teknisi kami telah diberitahu mengenai masalah ini dan akan langsung bekerja untuk menyelesaikannya."


Ada yang pernah mengalami hal seperti itu?? Buat yang pernah mengalami hal seperti itu, saran gw.. banyakin sabarnya, jangan dibawa emosi. Nanti kalau emosi terus nabrak tiang listrik dan benjol...kan kasian tiang listriknya.. hehe


Cara Supaya Google Adsense, Approve
sebagai penyemangat untuk nge-blog!

Ditengah wabah vlog, mungkin ada beberapa blogger yang beralih menjadi vlogger, berharap lebih cepat dapat adsense dan duitnya. Personal gw sedang coba bikin vlog, tapi tidak meninggalkan blog.


Untuk diketahui, per April 2017.. Youtube mengeluarkan kebijakan baru. Video dengan views di bawah 10.000 views, ads tidak akan muncul yang berarti harus kerja keras buat content video yang menarik supaya views nya meningkat. Jadi menurut gw, jadi youtuber juga sulit. Sama seperti blogger, sama-sama mikirin content apa yang harus dibicarakan supaya menarik minat pengunjung untuk membaca (untuk blog) dan menonton (untuk vlog).


November 10, 2017

Registrasi Sim Card

Apa yang sih gak heboh di negeri ini. Masih inget tanggal 31 Oktober kemarin ada kejadian apa? Kloo gak salah inget, tanggal 31 Oktober adalah dimulainya pendataan untuk penggunaan sim card provider. Batas terakhirnya adalah sampai akhir Februari 2018. Tapi...., hebohnya dari bulan September 2017.


Klo gak heboh, gak seru sepertinya.....


Bokap sama nyokap gw mulai menanyakan ke gw, ini gimana cara daftarnya? daftarin nanti ya. Ditambah keluar isu klo nomor sim card yang tidak didaftarkan sampai batas waktunya, nomor tersebut akan hangus. Makin panik lah bokap nyokap gw di rumah. Apalagi gw di Bogor, bokap nyokap di Jawa. Kisruh dah...


Disatu sisi, gw bersyukur dengan adanya pendaftaran ulang sim card ini. Karena, gw jadi tahu klo ternyata nomor KTP gw alias NIK gw, tidak terupdate. Awalnya gw registrasi sim card via sms dengan cara yang banyak beredar di dunia maya dan sosial media.


Salah satunya seperti ini..


Gw coba berulang kali, jawabannya selalu sama...

"Maaf, data NIK yang Anda masukkan salah. Mohon cek data diri Anda & lakukan kembali proses registrasi"

Waduh, kenapa ini?? Akhirnya gw iseng ng-cek data e-KTP gw web Disdukcapil Kota Bogor. Hasilnya adalah e-KTP gw dengan NIK tersebut belum tercetak kartunya. Makin kacau dan aneh lagi..., soalnya gw udah pegang kartu e-KTP sejak 2016. Baiklah, sepertinya gw harus berurusan dengan birokrasi pemerintahan lagi, anyway kali ini birokrasi untuk konfirmasi ada apa dengan cinta dengan NIk gw berjalan mulus. 


Adanya registrasi sim card ini pasti ada plus minusnya. Plusnya, gw jadi tahu ternyata data e-KTP gw masih belum terupdate atau ada sedikit toruble. Selain itu untuk mencegah adanya penipuan. Kalian pasti pernah dapat "SMS mama minta pulsa" kan? Atau ada yang tiba-tiba nelpon mengaku dari kepolisian terus bilang kalau ada anggota keluarga yang ditahan/menabrak orang, terus kalau mau bebasin harus transfer duit yang nominalnya gak kecil.


Tapi anehnya, ada juga yang buat berita hoax yang isinya, bahwa registrasi sim card adalah untuk keperluan pemilu 2019. Apa coba hubungannya? Gw rasa ini yang nyebarin adalah komplotan penipu online..

"menurut gw, orang kita mah ogah ribet buat daftarin simcard. Giliran kena tipu, terus lapor ke polisi sambil emosi.. yang ada malah diketawain.. Karena susah buat ngelacak nomor si penipu"


Gak cuma nilai plus, nilai minusnya adalah data kita bisa terekspose atau bocor dan digunakan untuk sesuatu yang negatif. Karena NIK yang kita daftarkan sudah terintegrasi dengan data Disdukcapil daerah. Rasa unsecure pasti ada, tapi bagaimana kita menyikapinya dengan bijak.