April 10, 2017

Ceker dan Sayap Ayam, dibenci dan dicinta

Kemajuan teknologi yang pesat terutama internet. Bahkan sangat pesat menurut gw, sehingga membuat beberapa orang "kaget". Dulu, buat cari koneksi internet aja susahnya minta ampun. Sekalinya dapat koneksi, biayanya lumayan mahal. Dulu komunikasi hanya bisa lewat sms dan call, tapi sekarang banyak aplikasi tersedia untuk melakukan chit chat tanpa mengeluarka pulsa sepeser pun. Sosial media pun mulai bermunculan dan setiap orang hampir punya, minimal satu akun sosial media pasti ada dalam genggaman smartphone mereka.

Sayangnya, smartphone gak membuat user alias penggunanya smart. Kemajuan teknologi dalam hal internet, dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk kepentingan pribadi. Contohnya, menyebar berita hoax alias berita palsu dengan mencantumkan link situs web yang gak jelas. Tujuannya cuma satu, traffic ke website tersebut menjadi tinggi sehingga memudahkan ads atau iklan untuk masuk dan itu artinya ada pundi-pundi duit yang mengalir.

Atau ada juga yang menyebarkan via aplikasi chatting, entah itu BBM ataupun whatsapp.

Pernah dapat broadcast message dengan gambar seperti di bawah ini?


 Kalian percaya berita itu? Buat yang percaya, gw ucapkan selamat. Karena kalian gampang dikibulin sama berita gak jelas begini.. Terus setelah memutuskan tidak makan ceker dan sayap ayam, mau beralih kemana? Daging? Yakin? Uang buat beli daging sekilo, bisa dapet ceker dan sayap ayam lebih dari sekilo. hahaha.

Begini, seperti yg sudah gw cerita di atas tadi, semua orang makin gampang buat nyebar berita yang gak jelas kebenarannya. Sama seperti info tentang ceker dan sayap ayam ini. Orang dengan mudahnya percaya terus stop makan ceker dan sayap ayam. Lalu apa kabar mie ayam ceker langganan kalian? Terus yang sering makan fast food dengan pilihan winger ayam karena budget cekak  apa kabar?

Begini, gw bukan ahli pakan ternak atau ahli gizi. Kebetulan adek gw adalah seorang Master dalam hal ilmu peternakan.

Menurut dia, Penyuntikan zat pertumbuhan atau growth promotore sudah tidak boleh dilakukan. Penyuntikan yang dilakukan sekarang adalah vaksin, agar ayam yang dipelihara terhindar dari penyakit berbahaya. Lalu apakah penimbunan vaksin  terjadi di sayap? Jalan masuk zat bukan berati sebagai tempat penimbunan zat tersebut. Zat yang diinjeksi ke sayap akan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh, jika terdeteksi sebagai zat asing atau racun, maka hati ayam akan bekerja ekstra keras untuk menetralkannya dan membuang racun tersebut melalui kotoran. Zat-zat baik hasil saringan hati ayam akan terdeposit di seluruh tubuh ayam. Pertanyannya, mengapa tak ada yang mempermasalahkan hati ayam? Bentuk segala macam residu ada disana.

Mungkin ada yang beranggapan, zat yang disuntik ke ayam melalui sayap akan mengalir ke seluruh tubuh ayam dan menumpuk di ceker ayam, karena posisi ceker yang dibawah. Inget ya guys, zat yang disuntikkan bukan aliran bengawan Solo, yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.

Dan kalian jangan sampai lupa, setiap kalian makan bubur ayam. Kalian selalu mencari, "sate hati / ampela ayam". Tahu kan, kalau jeroan itu gak baik. Satu lagi, kalau kalian ke warteg dan ada menu lauk ati ampela ayam yg dijadiin satu, tanya berapa harganya? Bandingkan sama harga menu ceker dan sayap ayam.

Kalau pun ada yang gak mau makan ceker ayam karena geli dan jijik. Wajar. Karena mereka mungkin melihat ceker ayam yang kotor turun ke selokan untuk mencari makan. Tapi jangan sampai lupa, penjual ceker ayam tidak semerta-merta menjual ceker dalam bentuk apa adanya. Ceker ayam sudah dibersihkan sebelum akhirnya sampai ke tangan pembeli. Adakah ceker ayam yang hitam dan kotor di pasar?

Ceker juga mengandung zat yang disebut Collagen dan Chondroitin yang salah satu manfaatnya bisa membuat kulit awet muda. Jadi semua bagian ayam aman untuk dikonsumsi selama penyembelihan halal dan pemasakan dengan suhu diatas 85 derajat celcius.

Mari bijak dalam menyikapi berita dan dalam hal penggunaan sosial media. Jangan asal share tanpa menulusuri terlebih dahulu kebenaran beritanya. Terlalu gampang membuat berita yang gak bener dan menyebarkannya tanpa merasa bersalah atau dengan alasan "gw juga dapat dari gorup sebelah" (PREET). Dapat dosanya dari group sebelah ternyata. hahaha.

2 comments:

Fei said...

baru aja kmrn gw makan sop ceker ayam. lalu tadi makan ceker sambel setan. yang gak mau makan makanan enak ini anda bodoh sekali. hahahahahhha

Fanny f nila said...

Kalo sayap aku memambg ga doyan dr dulu mas. Tp ceker, beeeuh, itu makanan paling nikmat :p. Apalagi dimasak pedeeees :D. Kalo jijik ana kakinya, yg kukunya dipotong juga.. Krn aku jg emoh makan ceker yg msh ada kuku, pernah tuh nemu di salah satu gerobak ceker :p