February 13, 2015

Berantem di Twitter

Setiap orang pasti punya sesuatu yang dia paling suka. Gw misalnya, gw suka banget sama sepak bola. Ada beberapa klub sepak bola yang menjadi klub favorit gw. Dari negaranya Ratu Elizabeth, gw penggemar Arsenal. Ya, I'm the gunners. Gw mulai suka klub ini semenjak kecil. Waktu masih tinggal di Lombok, nyokap beliin baju bola Arsenal. Ditambah lagi prestasi Arsenal yang kala itu sedang bagus-bagusnya. Dari negeri pizza, Italia, gw adalah seorang laziale. Sebutan dalam bahasa Italia bagi seseorang yang mendukung klub sepak bola Lazio. Klub yang bermarkas di ibu kota Italia ini mempunyai seragam berwarna biru langit. Nah, klo gw suka klub ini berawal dari warna seragamnya itu. Biru langit. Adem ngelihatnya, seperti gw yang suka ngelihat warna langit ketika sedang cuaca cerah. Adem, enak dimata. Sejuk.

Ngomongin klub sepak bola, gak akan lepas dari yang namanya fanatik dan fanatisme. Gw suka kedua klub tersebut, Arsenal dan Lazio. Tapi gw gak fanatik. Hanya sebatas suka dan senang. Kalau ada orang lain yang menjelekkan kedua klub itu di depan gw supaya emosi gw kepancing kemudian marah. Hehe, salah besar yang mau ngelakuin itu, yang ada malah gw ketawain. Hahaha, gak ngaruh sama gw.

Sama halnya yang baru saja terjadi. Mungkin dipicu dari debat biasa, tapi disitu ada unsur fanatiknya. Dua orang yang tadinya hanya debat di twitter yang pada akhirnya debat menggunakan emosi dan berujung pada duel sebenarnya. Konyol, mereka membuat kesepakatan untuk bertemu dan duel, berkelahi secara fisik.


seru nih! jagoan lo yang mana?

Mbok ya, kalau mau berantem itu berantem di twitter aja. Tinggal ketik "tonjok muka" mention ke orangnya, terus di-retweet sama followers. Nah yang di mention bales lagi "menghindar, terus tendang perut", sama di-retweet sama followers. Terus siapa yang menang? yang menang, ya gak ada lah. Atau yang menang yang punya banyak followers, hahaha. Sebelum berantem di twitter, beli followers dulu di warung abah depan pengkolan. Namanya abah naim, disitu kepala lo diurut biar otak lo lempeng, biar kagak ribut mulu.

Fanatisme sering banget buat orang jadi hilang akal sehat. Otaknya pindah, dari kepala jadi di dengkul.

1 comment:

JIM said...

emang aneh juga dengan fanatik semacam itu, tapi ini lucu juga. :D