December 18, 2011

Gak tahu? baca dulu lah..

Sudah lama nge-blog tapi tidak pernah tahu berapa umur blog yg gw punya. Blognya si Emak Gaol lagi anniversary yang ketiga, gw iseng ngecek umur blog gw. Dan ternyata.. Eng..! Ing..! Eeeng..! umur blog gw sudah genap berusia 3 tahun Oktober kemarin *prok..prok..prok* Dan gw lupa aja gitu.. hahaha *bangga*

Berhubung gw sempat lupa sama umur blog gw, sekarang saatnya gw mau memperkenalkan siapa sih pria tampan di bawah kolong meja langit yang mengelola blog ini dan yang sampai saat ini masih labil dalam menulis blog. Kadang nulis kadang hiatus (lebih sering hiatus daripada nulis) :p

Gw mau menceritakan 10 hal tentang sesuatu banget yang mungkin eloh..eloh..dan eloh *sambil nunjuk dengan gaya abg dan masang muka tengil* belum tahu. 10 hal ini akan membuat kalian semua terkesima dan subhanallah sekali yaah.. *benerin jambul khatulistiwa dan bulu mata anti badai*

satu: Gw dan Nyokap
Yang jelas gw gak mau jadi Malin Kundang di era dimana iPad sudah kayak kolor, bertebaran dimana-mana. Gw gak mau buat nyokap gw bersedih. Man, nyokap gw bukan tipe orang yang pemarah, tapi klo sekalinya marah.. alamaakk..!! rontok lah semua bulu ketek dan bulu idung gw. Sekarang setiap gw ada kegiatan, gw selalu lapor. Biar aman dan lancar selama di jalan.. :)


dua: Gw dan horor
Nah klo yang ini gw agak demen. Suka pelem horor yang dulu, bukan yang sekarang. Klo yang sekarang horor menjurus porno. Horor juga sih pelemnya, tapi horor klo ketahuan sama temen.. Apalagi ketahuan sama pacar..hahaha


tiga: Gw dan imajinasi
Habis nonton dan denger cerita horor, imajinasi gw mulai bereaksi. Dan korbannya adalah nyokap gw yang gw kira kuntilanak. Waktu itu, rumah dalam keadaan mati listrik. Kebetulan salah satu di bagian rumah gw ada yg berbentuk lorong yang menghubungkan antara dapur dan teras bagian samping. Gw gak tahu kenapa, si nyokap sudah berdiri di pintu teras samping dengan kostum daster dengan rambut panjang terurai. Kondisi remang-remang menambah spooky suasana. Dan gw sudah merinding ketakutan, sampe bulu idung gw jadi keriting. Baru teriak "Kun..", wajah nyokap samar-samar mulai terlihat.

empat: Gw dan makanan
Entah kenapa di bagian ini gw agak bangga menceritakannya..hehe. Ya, karena gw gak suka sama yang namanya sayur sop. Ya gw gak suka sama segala jenis sop-sopan. Selain itu masih ada lagi, gw gak suka segala jenis sayur asem dan sayur bening. Apapun itu bentuknya, gw gak suka. Menurut gw sayur sop itu adalah capcay yang kelebihan kuah. *gak boleh protes, termasuk chef Juna (lhaa..?!?)* Satu lagi, gw gak doyan keju. Makanan apa itu keju..?!?

lima: Gw dan minuman
Ada makanan tentunya ada minuman. Biar gak seret coy.., biar lancar tenggorokannya. Minuman yang paling gw suka adalah air putih, tapi jangan suruh gw minum air kran di sini. Klo di Singapur, bolehlah gw minum. Karena air disono kebanyakan udah siap minum. Palingan mencret-mencret klo sakit perut..hehehe. Gw gak suka minum kopi dan teh. Dan jangan pernah menyuruh gw minum susu. Karena gw akan muntah. Semua makanan yang mengandung susu, radar di idung gw akan mengirim warning yang sangat kuat. Klo itu mengandung susu. Gw tahu nyebut susu bakalan berambigu, tapi ya sudahlah..hahahaha.

enam: Gw dan sekolah
bukan..! bukan..! ini bukan prestasi gw di sekolah. Tapi ini aib gw, hahahaha *bangga* Dalam seminggu gw kena hukum dari tiga guru yang berbeda. Belum ada sebulan di sekolah yang baru dan dalam seminggu gw kena hukum. Mana panitia rekor MURI, saya mau mencatatkan diri saya nih.. Siswa dengan hatrick hukuman.

tujuh: Gw dan renang
Berenang merupakan salah satu trauma buat gw. Dulu waktu kecil, lagi belajar renang pake ban gitu, alih-alih gw bisa berenang yang ada gw malah tenggelam. Diperparah dengan temen gw yang mengira gelembung udara yang muncul adalah ikan. Apakah gw mirip ikan julung-julung? ataukah gw lebih mirip ikan lele dengan kumis nanggung, cuman dipinggir doang? Untungnya waktu itu gw diselamatkan oleh seorang pemuda tampan. Sayangnya si pemuda itu gak sempat memberikan napas buatan ke gw. wakakakakak..! Klo gak diselamatkan, entahlah, mungkin blog ini gak akan pernah ada..:)

delapan: Gw dan sarang laba-laba
gw bisa merinding disko bahkan shuffling klo melihat sarang laba-laba. Bukan karena gw gagal jadi spiderman atau gak lolos seleksi jadi pemeran utama di pelem Spiderman. Itu semua karena gw orang yang cinta dan suka akan kebersihan. Jadi, dimana ada sarang laba-laba berarti itu tempat kotor menurut gw. Terus gw akan membersihkannya? gak doong, gw tinggalin, gak mendekati tempat itu apalagi memilihnya. wakakakakak..! gw suruh orang untuk membersihkannya.. *kalem* :)

sembilan: Gw dan sehelai rambut
Nah di bagian ini adalah keanehan gw selanjutnya. Gw paling geli dan risih klo ada sehelai rambut menyentuh kulit tangan gw yang mulus ini. Sehelai rambut yang menyentuh kulit gw, sumpah gelinya. Klo rambutnya nyentuh kulit gw keroyokan sih gak apa-apa, gak geli gw. Tapi klo sehelai, gw nyerah cuy.. nyeraaahh..!

sepuluh: Gw dan membaca
gw demen baca. Apa aja gw baca. Baca surat yassin aja gw demen..:) Gw juga demen baca novel. Banyak sudah cerita novel yang gw baca. Dari yang novel luar diterjemahin ke dalam bahasa Indonesia, sampe novel yang belum best seller dan kemudian menjadi best seller. Seandainya, buku pelajaran waktu gw masih sekolah bentuknya novel. Mungkin gw sekarang sudah jadi professor. Dulu buku pelajaran, gw jadi ganjelan pintu atau bantal. berharap pelajaran yang ada di dalam buku dapat meresap masuk ke otak gw. Kan, sudah deket dengan kepala gw. hahahaha..

Udah ah, udah genap sepuluh. Sepuluh hal itu gw sertakan dalam kontes di blognya Emak Gaol. Hadiahnya iPad, Galaxy tab, Onyx, sama grand prize-nya mac book. Gak percaya kan? bagus! jangan percaya, musyrik ntar.. percaya tuh sama Tuhan..:p Hadiahnya, tengok saja ke blognya. Link blognya sudah gw tautin kok..:)

December 12, 2011

tak sempat melihat

Jum'at pagi, seperti hari-hari sebelumnya. Masih di tempat yang sama, masih dengan kostum yang sama, dan tentunya masih dengan kondisi yang sama. Vanya memandangi sang suami Gandhi yang terbaring tak berdaya di ruang ICU dengan selang yang menancap di mulutnya. Entah itu selang apa, yg ada di benak Vanya hanyalah melihat suami tercinta membuka mata dan mengecup keningnya dipagi hari seperti yang biasa dilakukannya suatu hari nanti.

"Kamu istirahat dulu ya Nak, dari semalam kamu belum istirahat. Makan pun kamu sedikit" tegur seorang ibu paruh baya yang menepuk pundak Vanya dengan kulit keriput di tangannya. Ibu Mertua Vanya sangat menyayanginya, seperti dia menyayangi anaknya, Gandhi. Vanya hanya menoleh memandangi ibu mertuanya sambil mengangguk dan mengusap air mata yang membasahi kedua pipinya.

Sambil dirangkul oleh sang ibu mertua, Vanya beranjak dari tempat dia berdiri memperhatikan sang suami tercinta terbaring. Vanya pun makan tanpa semangat dan nafsu sama sekali. Dia hanya tak ingin melihat ibu mertuanya bersedih melihat dirinya tidak makan. Pasti ibu mertuanya lebih sedih lagi perasaannya. Anak yang dikandungnya selama 9 bulan dan dibesarkannya dengan susah payah,kini terbaring koma di ICU.

----

Mentari pagi sudah beranjak. Vanya dan Gandhi bersiap siap menuju bandara. Kali ini mereka akan berbulan madu ke Gili Trawangan. Sebuah pulau nan eksotis di daerah Nusa Tenggara Barat. Pulau yang dimana, tidak ada kendaraan bermotor. Transportasi hanya menggunakan sepeda atau cidomo, kalau di jawa disebutnya andong atau dokar.

Ah sayang, kau membangunkan tidur ku selalu dengan kecupan mesra, gumam Vanya ketika Gandhi membangunkan tidurnya dikala mentari pagi mengintip dari balik jendela kamar hotel tempat mereka menginap.

"Bangun sayang, lihat tuh matahari udah ngintipin kamu dari tadi" canda Gandhi.

Vanya dan Gandhy baru saja menikah. Baru beberapa bulan yang lalu. Jadi, kenikmatan hidup menjadi pasangan suami istri baru saja dinikmati dan masih hangat sekali. Mereka berdua selalu tempak mesra dimanapun berada. Wajar, namanya juga pengantin baru. Tak jarang, mereka sempat  atau bahkan jadi pusat perhatian banyak orang ketika sedang berjalan di tempat umum dan mereka asik berpeluk mesra. Bukannya malah risih, mereka malah menganggap itu sebagai salah satu keisengan mereka.

"Yank, sini..! lihat deh, pemandangan di sini bagus banget" teriak Vanya dari kejauhan memanggil Gandhi yang masih berdiri berteduh di bawah pohon kelapa. Gandhi berlari-lari kecil menghampiri istri tercinta.

"Wah, bener katamu Yank! Pemandangannya bagus banget"

"Tuh kan, bener apa kataku. Pemandangan di Gili Trawangan itu semuanya bagus. Apalagi klo kita coba snorkling. Pemandangan alam bawah lautnya lebih mempesona"

"Ah, seindah apapun pemandangan Gili Trawangan. Tetap tak mampu mengalihkan pandangan ku dari wajahmu, istriku.." Gandhi mengeluarkan rayuan gombal kepada Vanya. Vanya pun mencubit perut Gandhi, kemudian lari. Mereka saling kejar kejaran di pinggir pantai sambil bermandi cahaya matahari sore.

----

Vanya terbangun, ketika pipinya disentuh oleh hawa yang dingin sekali. Ketika membuka mata, ternyata ibunya membangunkan dia dari tidur. Membuyarkan semua mimpi yang sebagian besar pernah dialami bersama Gandhi sang suami. "Nak, solat tahajud dulu yuk. Berdoa dan minta kepada Allah, agar suami mu cepat diberi kesadaran dan kesembuhan"

Vanya melihat jam dinding yang menempel di ruang tunggu, menunjukkan pukul setengah 3 pagi. Sambil mengusap ngusap mata, Vanya beranjak menuju musholla.


Ya Allah, aku tahu Engkau tidak akan memberikan cobaan kepada umat Mu, jika dia tak mampu menanggungnya. Aku meminta kepada Mu ya Allah, berikanlah jalan terbaik buat suami hamba, Vanya berdoa sambil meneteskan air mata. Bahkan di sujud terakhirnya dalam solat tahajud dia panjangkan. Doa dan permintaan kepada sang Maha Kuasa dilantunkan agar sang suami bisa kembali sembuh sedia kala.

Pagi hari Vanya terbangun. Sebuah gerakan di telapak tangannya membangunkan dia dari tidurnya. Antara percaya dan tidak percaya, jemari tangan Gandhi suaminya mulai bergerak. Vanya pun keluar memanggil Dokter untuk memeriksa kondisi suaminya. Dokter tersenyum dan mengatakan "ini keajaiban, walaupun belum sempurna. tapi suami anda telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat sekali. Untuk sementara waktu, suami anda masih harus berada di ICU sampai keadaanya stabil"

Saat itu juga, Vanya dan beberapa keluarga yang ikut menemani di RS bersujud syukur. Seluruh keluarga diberitahu tentang kabar baik ini. Gandhi telah sadar walaupun belum sempurna. Dokter berpesan, kalau kondisi Gandhi masih belum stabil. Dia bisa saja anfal sewaktu-waktu.

---

Senin pagi, Vanya mencoba mengajak ngobrol sang suami. Dia berharap dengan mengajaknya berbicara, Gandhi lebih cepat menuju keadaan yang stabil. Vanya terus berbicara, mengenang masa masa bulan madu mereka. Gandhi hanya memberikan respon dengan gerakan tangan, sesekali di raut wajahnya tersungging sedikit senyum yang telah dinantikan Vanya selama Gandhi terbaring koma.

"Sayang, kamu harus cepat sembuh ya... karena aku punya kabar baik untuk kita. Aku mengandung. Kita akan punya anak.." Vanya bercerita sambil tersenyum dengan mata yang berkaca kaca.

Tiba-tiba tangan Gandi menggenggam erat tangan Vanya, mata Gandhi terbuka dan tersenyum ke arah Vanya. Genggamannya melemah, dari ekor mata Gandhi mengalir air mata dan kemudian mata itu pun tertutup. Monitor di alat pendeteksi detak jantung berubah menjadi garis lurus dengan bunyi yang continue, "TIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITT.." Vanya panik, dan memanggil dokter. Selama dokter memeriksa Gandhi, Vanya lemas menunggu di luar ruangan sambil sesenggukan menahan tangis yang terus menderanya.

Dokter keluar ruangan sambil menggeleng dan menepuk pundak Vanya, "maaf, suami anda sudah kembali kepada-Nya dengan wajah tersenyum. Kami sudah berjuang"

Seketika itu, pecahlah tangis dan teriakan Vanya. Merasa dia hanya bermimpi, Vanya terus berteriak-teriak menyangkal kalau suami tercintanya Gandhi Arya Hutomo telah meninggal. Ya, Gandhi telah meninggal, tak sempat melihat anaknya lahir dan tak sempat dipanggil "papa" oleh sang anak. Panggilan yang sangat didambakan oleh setiap kaum Adam ketika telah berkeluarga.

December 1, 2011

Blackberry Nation

Setelah menyaksikan video di bawah, bingung antara sedih atau bangga. Apalagi waktu disurvey satu kelas di sekolah dasar, hampir separuh lebih siswanya have a blackberry.

 

Sebagai pengguna blackberry, gw merasa miris. Gw menggunakan blackberry untuk keperluan kerjaan dan untuk menunjang bisnis penjualan pulsa..hehehe


And now Indonesia called "Blackberry Nation", how do you think?